Bab 269
Dia berbicara dengan suara rendah dan nada membujuk, "Karena kamu sangat menyukai uang, kelak kamu harus lebih patuh."
"Aku nggak akan berbohong kepadamu dengan gaji bulanan 200 juta dan masih akan memberimu hadiah lain setiap saat setelahnya."
"Tentu saja, kalau kamu bisa mengandung bayi, aku akan memberikan sebanyak yang kamu mau."
"Lalu kalau aku menginginkan semua kekayaanmu, termasuk perusahaanmu dan mobil serta vila mewah atas namamu, maukah kamu memberikannya kepadaku?"
Aku sengaja mengatakan ini karena ingin memprovokasinya.
Tidak disangka dia sama sekali tidak marah, hanya tersenyum tiba-tiba dan berkata kepadaku, "Serakah juga kamu."
"Serakah adalah sifat manusia, 'kan?"
"Benar." Dia mengangguk setuju, "Serakah memang sifat manusia. Aku terlalu serakah, jadi aku telah mengampuni tiga tahunmu itu."
Aku mengerutkan kening.
Apa maksudnya?
Mengapa aku sama sekali tidak mengerti?
Aku masih ingin bertanya, tetapi dia sudah membekap bibirku.
Dia menciumku dengan lebih penuh gairah d
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda