Bab 265
Aku panik dan meronta, "Turunkan aku, aku bisa berjalan sendiri!"
"Dengan sikapmu yang berlama-lama, kamu nggak perlu tidur sepanjang malam setelah sampai di sana."
Pria itu luar biasa tampan, tabiatnya anggun dan mulia.
Hanya dengan melihatnya, orang tidak akan tahu kalau dia begitu mesum dan tidak tahu malu.
Aku diam-diam memakinya.
Dia tiba-tiba menurunkan bulu matanya dan menatapku, kemudian bertanya dengan senyuman mengejek, "Lihatlah keengganan di wajahmu, apakah tidur denganku benar-benar membuatmu sengsara?"
Aku memalingkan wajahku, entah bagaimana aku harus menjawab pertanyaan ini.
Dia mencibir dan nadanya tiba-tiba menjadi kasar, "Kamu nggak mau juga nggak bisa berbuat apa-apa. Kamu memprovokasiku dulu, jadi kamu nggak akan pernah bisa melarikan diri dalam hidup ini!"
Mendengarkan keganasan dalam nadanya.
Jantungku berdegap sangat kencang.
Begitu kejamnya hingga seolah ingin mengikatku sampai mati.
Akan tetapi, pertama kali aku bersamanya adalah sebuah kecelakaan dan saat itu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda