Bab 216
Saat ini, Bibi segera tersenyum padanya dan berkata, "Bukan apa-apa, hanya saja kedua anak itu sedang bertengkar. Kami sedang membujuknya."
"Nggak, mereka berbohong, mereka membiusku. Cepat lapor polisi, tolong bantu aku lapor polisi ...."
"Aduh, Nak, perkataanmu semakin aneh."
Bibi juga ahli akting. Barusan raut wajahnya terlihat dingin dan galak, tapi sekarang wajah tuanya penuh dengan kebaikan.
"Ergi anak yang ceroboh, bagaimana mungkin pasangan muda nggak bertengkar? Kamu bisa saja memukulnya dan memarahinya, tapi jangan memperburuk keadaan dengan main-main."
"Kalau polisi datang, pasti akan menyalahkanmu membuat laporan palsu!"
Ketika Bibi mengatakan ini, pria di hadapanku juga mulai membujukku, "Ya, benar, kalian sedang bertengkar, akan berlebihan kalau aku lapor polisi."
"Nggak, kami nggak bertengkar. Mereka benar-benar membiusku. Mereka ingin memerkosaku. Tolong selamatkan aku, selamatkan aku ...."
Pada akhirnya, suaraku melengking karena ketakutan yang luar biasa.
Namun, tetan
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda