Bab 194
Namun, dia sepertinya tidak mendengar apa yang aku katakan dan hanya mencibir, "Jalani hidup sendiri-sendiri? Yang kamu maksud dengan ini berarti bisa bersama pria lain dengan seenaknya?"
"Kamu lebih memilih bersama mereka daripada bersamaku."
"Apa aku kurang memberimu uang atau apa aku lebih rendah dari mereka dalam beberapa hal?"
"Cukup, Carson, kenapa kamu selalu melihatku seperti ini?" Aku memandangnya dengan sedih dan berkata, "Aku akui bahwa aku dulunya adalah seorang nona muda sombong, tapi sejak keluargaku jatuh ke dalam kemiskinan, aku juga menjadi miskin. Sejak saat itu, aku selalu bekerja keras untuk hidupku sendiri."
"Kenapa kamu selalu berpikir bahwa aku mengandalkan pria untuk bertahan hidup? Di matamu, apa aku benar-benar sejelek itu?"
Carson tidak berkata apa-apa, tapi menatapku tajam. Di matanya yang gelap, ada kebencian serta ejekan dan ada sentuhan kesedihan yang tak terkatakan.
Entah apa yang membuatnya sedih, lagi pula dialah yang menyakitiku.
Aku berkata dengan si
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda