Bab 191
"Hhmm, Mei, pekerjaan yang Ergi carikan untukmu ini bagus, 'kan?"
"Kamu lihat pabrik-pabrik lain di sekitar. Kerja mati-matian juga hanya dapat sepuluh juta sebulan."
"Sedangkan pekerjaanmu ini hanya duduk saja. Masuk kerja jam 9 dan pulang jam 5, serta libur dua hari di akhir pekan. Gajinya juga tinggi. Kamu benar-benar beruntung."
"Omong-omong, kamu mungkin nggak bisa dapat pekerjaan sebagus ini kalau bukan karena Ergi. Benar, bukan?"
"Ya, benar. Aku harus berterima kasih pada Kak Ergi." Lalu, aku menoleh pada Ergi. "Aku traktir kalian makan saja nanti."
Aku tahu bibi sengaja mengungkit hal ini agar aku mentraktir makan.
Namun, aku memang berutang satu kali makan pada mereka.
Ergi segera tersenyum dan berkata, "Nggak usah, nggak usah. Mana bisa biarkan kamu traktir? Aku ...."
Sebelum Ergi selesai berbicara, bibi menyikunya. Bibi tersenyum saat berkata padaku, "Sebenarnya, kami bukan minta ditraktir. Bibi hanya ingin kamu mengingat kebaikan Ergi."
"Aku paham," ucapku seraya tersenyum.
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda