Bab 189
Hatiku menegang.
Mungkinkah bos terganggu oleh ketukan pintuku tadi dan ingin memecatku?
Pengawal itu menatapku seraya menjawab di telepon, "Nggak ada apa-apa, ada seorang wanita yang ingin melempar diri pada Anda. Sudah kuusir ke bawah."
Aku terdiam.
Pengawal ini asal bicara.
Kapan dia melihatku ingin melempar diri pada bos?
"Ya, baik, baik. Akan kusampaikan pada mereka."
Usai menutup telepon, pengawal menoleh pada kami secara agresif. "Bos bilang kalau kalian ganggu dia istirahat lagi, kalian semua akan dipecat."
"Nggak, nggak, nggak, kami ...."
Pak Akbar masih ingin berbicara lagi, tetapi pengawal sudah berbalik badan dan menaiki tangga.
Setelah diperingatkan oleh pengawal, Pak Akbar juga tidak berani sembarangan naik pada saat ini.
Pak Akbar memelototiku. "Lihat apa yang sudah kamu lakukan! Aku suruh kamu pergi antarkan sarapan karena kamu punya penampilan luar yang bagus. Aku harap kamu bisa memberikan kesan baik atas divisi kita pada bos. Tapi bagaimana hasilnya? Kamu benar-benar
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda