Bab 174
Aku termangu. "Dengarkan Cynthia?"
"Ya. Kakak sudah ceritakan kondisimu pada Cynthia. Lalu, Cynthia peringatkan Kakak untuk cepat keluar rumah sakit dan sembunyi di rumahnya. Cynthia bilang takutnya orang itu akan tangkap Kakak dan paksa kamu keluar."
"Lihat, Cynthia benar, 'kan?"
"Oh."
Kelihatannya kakakku sangat memercayai Cynthia, bahkan menceritakan kondisiku kepadanya.
Kakakku tertegun sejenak, lalu melanjutkan, "Mei, kamu nggak usah khawatirkan Kakak. Kakak sendiri yang patahkan kartu itu. Kakak takut Carson akan rebut ponsel Kakak dan menggunakannya untuk memancingmu keluar. Tentu saja, ini juga diperingatkan oleh Cynthia."
Mendengarnya, aku makin penasaran dengan Cynthia.
Aku tersenyum saat berkata, "Gadis yang Kakak suka memang teliti. Setelah semua masalah sudah beres, Kakak harus bawa pacarmu ketemu aku."
"Hehe, pasti. Intinya, Kakak baik-baik saja. Ayah dan Ibu juga baik-baik saja."
"Selama Carson nggak dapat petunjuk apa pun dari kami, lama-kelamaan, Carson juga akan kehab
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda