Bab 172
Ergi tiba-tiba berkata dengan penuh semangat, "Ucapan Ibu benar, Mei benar-benar merupakan orang terpelajar. Hari ini dia melamar jadi petugas dokumen di lokasi konstruksi dan langsung diterima, dia akan pergi bekerja besok."
"Benarkah!" Bibi menatapku dengan tatapan berbinar, "Memang benar kalau Mei adalah orang terpelajar. Oh, andaikan aku punya putri sehebatmu."
Aku merasa sangat malu karena dipuji oleh mereka berdua.
Apalagi tatapan Bibi saat menatapku hari ini terlihat aneh.
Aku segera mengalihkan pembicaraan, aku melihat makanan di atas meja dan berkata sambil tersenyum, "Bibi, keterampilan memasak Bibi sangat bagus, semua makanan ini terlihat sangat enak."
"Benarkah?" Bibi segera mengambilkan nasi untukku dan berkata, "Makanlah lebih banyak kalau kamu suka, kamu juga bisa datang makan di sini lain kali, ini bukan masalah besar."
Aku tersenyum, tapi berpikir bahwa aku benar-benar tidak boleh merepotkan mereka lagi di dalam hatiku, karena ini benar-benar sangat memalukan.
Bibi den
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda