Bab 127
Saat kakak memberitahuku hal ini, aku baru ingat dia pernah cerita kalau dia pernah menyewa rumah sebelumnya.
Aku mengambil majalah yang dia berikan kepadaku dan bertanya, "Kak, bukankah kamu pernah menyewa rumah sebelumnya?"
Kakak tertegun sejenak dan mengangguk, "Benar, kenapa?"
"Apakah rumahnya sudah dikembalikan? Aku ingin ...."
"Belum, kamu ingin tinggal di sana?" Kakakku langsung bertanya dan menatapku dengan agak khawatir.
"Mei, bukankah kamu tinggal bersama Carson sebelumnya? Apakah ... dia ingin mengusirmu?"
Saat menyebut Carson, rasa sakit akan selalu menusuk hatiku.
Aku langsung tersenyum pada kakakku dan berkata, "Nggak, dia nggak mengusirku, tapi seperti yang kamu tahu, kami sudah bercerai dan sudah pasti nggak pantas untuk tinggal bersamanya lagi."
"Sekarang aku sudah mendapatkan pekerjaan, aku cuma ingin menyewa rumah dan menjalani hidupku sendiri."
Kakakku menghela napas lega, kemudian mengangguk dan berkata, "Sudah bagus kalau kamu bisa punya keputusan seperti ini. Seb
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda