Bab 122
Carson juga melihat ke arahku.
Sorot mata Carson masih sedingin es saat dia menatapku.
Jantungku berdebar kencang, aku membuang muka dan memaksakan diri untuk menahan rasa sakit di lututku, kemudian berjalan ke arah mereka sambil berpura-pura bersikap biasa.
"Mei, kamu datang tepat pada waktunya. Cepat beri tahu Carson ...."
"Ayah!"
Aku menyela ayah dengan suara rendah, kemudian menariknya dan berkata, "Kita akan membicarakan masalahmu nanti. Pulanglah bersamaku dulu."
"Aduh!" Ayahku mendorong tanganku dan berkata dengan kesal kepadaku, "Apa maksudmu membicarakannya nanti? Masalah ayah ini sangat mendesak. Kalau kamu nggak mau membantu ayah, menyingkirlah dan jangan menghalangiku membicarakan bisnis dengan Carson."
Dia berkata sambil mendorongku ke samping.
Aku memandang Carson dengan cemas.
Carson sedang menyalakan rokok dengan kepala tertunduk.
Dia mengisapnya dan bertanya kepada ayahku dengan tenang, "Ada apa? Katakan padaku."
"Itu, Carson ...." Ayahku menggosok tangannya dengan waj
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda