Bapak Iskandar Beraksi
Ariyani keluar dari kedai kopi dan menerima telepon dari Fauzi, "Di mana kamu?"
“Aku pergi menemui Serafina.” Dia berbohong.
“Mengapa kamu tidak memberitahu aku dengan telepon, membuatku datang sia-sia.” Suara Fauzi mengeluh.
"Maaf, aku lupa karena pergi terburu-buru." Dia meminta maaf, Fauzi tidak peduli. "Aku kembali ke perusahaan, sampai jumpa nanti."
Setelah menutup telepon, Ariyani naik taksi. Saat itu adalah jam sibuk, jalan penuh dengan mobil sehingga macet di tengah jalan. Untungnya, bosnya adalah Fauzi. Dia tidak perlu takut dimarahi ketika dia terlambat. Ketika berpikir tentang Fauzi, senyuman manis muncul di wajah Ariyani.
Sebuah suara yang agak familiar terdengar, "Kapan berakhirnya kemacetan ini?"
Ariyani menoleh dan melihat ke arah tersebut, dia menemukan Murlani.
Murlani dulunya adalah dokter infertilitasnya. Untuk menyembuhkan ketidaksuburannya, dia sering menanganinya. Karena dia sering muncul di kantor Murlani, orang yang pergi ke dokter mengira bahwa dia adalah putri
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda