Pasti Perbuatannya
Malam hari Junaedi baru sampai rumah, ibu dan anak menyapanya dengan senyuman, "Sudah pulang!"
Junaedi mengangguk dan berjalan ke sofa untuk duduk, Susanti berkata pada Farida: "Farida buatkan teh untuk ayahmu."
Dia mengikuti Junaedi dan duduk, "Junaedi, kudengar Ariyani sudah kembali?"
Junaedi mengangguk, "Ya, Ariyani kembali!"
Susanti tidak menyangka Junaedi telah bertemu Ariyani, dia merasa khawatir, Ariyani tiba-tiba muncul setelah menghilang bertahun-tahun, pasti dia punya maksud lain, dia berpikir dalam hatinya, kemudian dengan ragu-ragu bertanya, "Kalau begitu kenapa kamu tidak membawanya pulang? Anak itu sudah sangat menderita! Kita harus memperhatikannya." Susanti tampak seperti seorang ibu.
"Waktunya belum tepat, Ariyani masih begitu dendam padaku! Tidak mau memaafkanku!" Junaedi menghela nafas. "Ini semua salahku. aku tidak mempertimbangkan dengan baik saat itu, bukan hanya Farida yang menderita, Ariyani pun menderita!"
Melihat Junaedi membahas masalah yang dulu, Susanti jug
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda