Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Meninggal

"Jangan menangis, sudah berlalu!" Ariyani menepuk bahunya dengan lembut sambil menasehatinya dengan suara yang pelan. "Ini adalah sebuah pelepasan untuknya!" "Iya, seseorang yang menjalani kehidupan yang hanya dipenuhi dengan rasa sakit, mending mati saja. Karena dia tidak ingin mati, maka keadaan sekarang tidak diragukan lagi adalah sebuah jalan keluar yang terbaik untuk dirinya." Syarifudin juga menghibur. Irwando berdiri di samping, melihat Ariyani dan Rohanah saling memeluk sambil menangis, suasana hatinya sangat berantakan. Ariyani adalah orang yang sangat mementingkan hubungan baik, dia tidak mungkin bisa bersama dengan Ariyani lagi. Dia mendesah di dalam hatinya, betapa dalam cintanya tetap saja dikalahkan oleh takdir! Rohanah seolah-olah mendengarkan desahan Irwando, dia mengangkat matanya yang berkaca-kaca melihat Irwando. "Kak Irwando, aku tidak akan mengganggumu, kamu jangan khawatir, aku tidak akan membuat anak ini memengaruhi kamu." "Apa hal bodoh yang kamu katakan?" Ariya

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.