Menjahatinya
Melihat Fatin dalam keadaan pingsan dengan satu kakinya diseret oleh Lesmana, hati Fitri seketika cemas, "Kalian tidak boleh memperlakukannya seperti ini, dia barusan mengalami keguguran! Tubuhnya sangat lemah, tidak tahan dengan hal seperti ini!"
"Wow, ternyata br*ngsek seperti kau juga cukup sayang dengannya ya?" Murlani menghampiri sembari mencibir, kemudian menendang kepala Fitri dengan kuat. "Br*ngsek, siapa suruh kau mengancam aku!"
"Sayang? Benar-benar lucu!" Susanti tertawa terbahak-bahak. "Apakah kamu benar-benar percaya bahwa b*jingan kecil ini sayang dengan j*lang ini? Kubilang padamu, mereka pasti berbohong padamu, bayi di perut j*lang pasti bukan milik b*jingan kecil ini! Mereka membuat drama itu untuk memeras dirimu!"
"Kau bicara omong kosong, bayi di perut Fatin adalah milikku!" Fitri membantah. Ketika Fatin bersama dengan dirinya, dia seharusnya tidak selingkuh dengan pria lain, lagipula mereka begitu saling mencintai, bagaimana mungkin dia akan berbohong padanya?
"Buka
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda