Tidak Pernah Begitu Putus Asa dan Menyedihkan
Rosa melihat Syarifudin pergi dan meninggalkan apotek setelah membeli kamperfuli. Dalam perjalanan pulang, dia menelepon putranya, "Fitri, apakah dia curiga?"
“Jangan khawatir, aku tidak ada hubungannya denganmu, dia tidak akan kepikiran.” Jawab Fitri.
Rosa merasa tenang setelah mendengar perkataan Fitri. Fakta bahwa Fitri adalah putranya sangat dirahasiakan. Satu-satunya orang yang mengetahuinya adalah Susanti dan dia.
Berbicara tentang hal itu, dia dan Susanti adalah warga di desa yang sama, dia juga merupakan penghuni di Lorong Kucing pada saat itu. Dia lebih tua beberapa tahun dari Susanti, jadi tidak berlebihan jika mengatakan bahwa mereka adalah kenalan lama.
Keadaan di Lorong Kucing sangat berantakan. Sulit bagi orang yang tinggal di tempat itu untuk tidak terpengaruh oleh lingkungan. Situasi keluarga Rosa sangat buruk, kehidupannya tentu tidak berjalan dengan baik. Dia mulai berjualan dengan orang tuanya sejak dia masih kecil, kerja hingga larut malam dan bangun pagi-pagi, namu
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda