Menyelamatkannya

Irwando menyelesaikan urusan bisnisnya dan hendak pulang. Telepon berdering. Itu adalah manajer dari salah satu pabriknya. Dia memberi tahu Irwando melalui telepon bahwa ada insiden di pabrik dan menyuruh Irwando segera datang. Irwando kaget, dia langsung bangkit dan bergegas menuju pabrik, dia merasa cemas di sepanjang jalan, terus memerintahkan sopir untuk mengemudi lebih cepat lagi. Saat melewati ruas jalan yang terpencil, tiba-tiba sopir itu berseru. "Bos, lihat." Kemudian bersamaan dengan injakan rem darurat. Irwando melihatnya dengan saksama dan juga terkejut. Di jalan yang jaraknya kurang dari dua meter dari mobil mereka, tergeletak seorang wanita yang berlumuran darah. “Cepat turun dan lihat!” Irwando yang baru bisa menyadarinya segera membuka pintu mobil. “Sepertinya sudah tidak ada nafas lagi.” Sopir dengan hati-hati membalikkan kepala orang yang terluka dan memastikan apakah dia masih bernafas atau tidak dengan tangannya. Irwando terkejut ketika menyentuh wajah orang yang te