Josephine bingung.
Dia tercengang saat pikirannya kosong. Dia terlalu kaget untuk bereaksi dalam waktu yang sangat lama.
Zayne melambaikan tangan di depan Josie, tetapi Josephine tampaknya juga tidak bereaksi.
Zayne mengulurkan tangan untuk mencubit cuping telinga Josie dengan kuat. Rasa sakit menyadarkan Josephine kembali.
Dia menatap kosong pada Zayne.
“Bagaimana dengan kakakku?”
Jay Ares selalu menjadi pilar harapan keluarga Ares. Dalam menghadapi kemalangan seperti itu, masuk akal kalau Jay adalah orang pertama yang dipikirkan Josephine.
Zayne menjawab, "Kakakmu kembali ke Kebun Turmalin sekarang setelah dia memastikan Angeline dan ketiga anak mereka akan diurus. Jay telah mengundurkan diri untuk berbagi nasib keluarga Ares dengan Kakek Ares dan semuanya."
Kulit Josephine memucat. Jay pasti benar-benar kehabisan pilihan untuk membuat Kak Angeline dan ketiga anaknya melarikan diri.
“Lalu… kapan bencana ini akan terjadi?” Josephine berdoa dan berharap hari itu akan datang nanti.
Zay