"Sudahkah kau makan malam?" Jay bertanya dengan ringan.
Rose menggelengkan kepalanya. Bahkan, ia sangat lapar hingga dadanya menempel di punggungnya. Dia sengaja datang lebih awal agar bisa makan malam dengan Jay malam ini.
Dia tidak menyangka akan menyaksikan adegan yang memilukan.
"Aku akan membuat makan malam." Rose melompat dari tempat tidur dan lari.
Tinggal Bersama Jay bahkan lebih dari satu detik melukai hatinya sehingga ia tidak bisa bernapas.
Salah satu sudut selimut itu jatuh ke tanah. Jay membungkuk dan menariknya. Ia meletakkan selimut untuk Rose dan ketika dia membereskan bantal, ia secara tidak sengaja menyentuh bagian bantal yang basah oleh air mata.
Jay membeku untuk waktu yang lama.
Apa gadis konyol ini menangis?
Es di hatinya yang dingin tiba-tiba pecah dan malah dipenuhi dengan rasa menyalahkan diri yang dalam.
Metodenya menguji Rose agak terlalu kejam.
Jay buru-buru turun dan berdiri di luar dapur. Matanya tertuju pada wajah cantik Rose, yang disinari oleh cahaya pu