Bab 21
Satu per satu, para penonton mulai mengutuk wanita itu. "Benar sekali. Kau sudah dewasa, bagaimana kau bisa menindas anak kecil?"
Melihat situasinya memanas, wanita itu buru-buru berbisik kepada Jenson dengan wajah merah padam, "Maaf."
Jenson berkata dengan dingin, "Jangan lagi memarahi Mommy-ku."
Rose memandang Jenson dan matanya menjadi sembab.
Di hati Jenson, Mommy adalah segalanya. Ia terlalu banyak berutang pada anak itu.
Wanita itu dengan cepat mengangguk dan melarikan diri dari tempat kejadian.
Masalahnya sudah diselesaikan. Rose memegang bahu Jenson dan bertanya dengan lembut, "Jens, bolehkah aku mengantarmu ke kelas?"
Jenson melihat ke pintu masuk sekolah dan langkahnya melambat. Ada banyak keengganan di matanya.
Rose memeluk Jenson.
'Anak itu jelas takut pergi ke taman kanak-kanak, jadi kenapa ia harus dipaksa? Mungkin sesuatu yang buruk terjadi sebelumnya yang membuat Jenson tidak nyaman berada di sini."
Rose dengan lembut bertanya, "Jenson, kau tidak ingin pergi k
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda