Bab 29
Teresa menghibur Dena dan Nevi di kediaman besar selama sejam. Akan tetapi, Arvin belum sampai.
Menjelang jam enam, Teresa berpura-pura melirik arloji dengan cemas.
Nevi bertanya, "Ada urusan mendesak?"
"Arvin harusnya sudah pulang kerja."
"Dasar kamu."
Meski Nevi menegur Teresa, suaranya penuh kasih sayang.
Dena yang duduk di samping masih jengkel. Dia melambaikan tangan pada Nevi. "Sudah, mereka akhirnya sudah akur sekarang. Biarkan dia pulang saja."
"Terima kasih, Nenek."
Teresa berseru dengan suara manis.
Barulah Nevi melepaskan Teresa dan menyuruhnya cepat pulang.
Dena dan Nevi menatap sosok belakang Teresa. Dena masih sangat jengkel. Nevi buru-buru maju dan menghiburnya.
"Setelah ulang tahun Ibu yang ke-80, aku akan pergi ke rumah Keluarga Wisra!"
"Kamu benar. Mereka bahkan nggak mengakui putri kandung mereka. Bagaimana mungkin keluarga seperti itu bisa mendidik anak dengan baik?"
Makin dipikirkan, makin Dena marah.
Nevi juga marah, tetapi tidak separah Dena. Dia juga telah dipen
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda