Bab 2308
Angeline menatap Zayne, yang benar-benar sedih saat ini. Matanya dipenuhi dengan kebencian dan kekecewaan. Ia berjalan ke arah Zayne dan membujuknya dengan tulus, “Zaynie, kau bukan lagi anak berusia tiga tahun. Kau benar-benar telah menjadi pria paruh baya sekarang, tapi kenapa kau masih belum dewasa? Apa menurutmu kehidupan pernikahan harus bebas dan santai? Zayne, makin kau tua, makin besar tanggung jawab di pundakmu. Kau harus mengerti arti hidupmu bukan hanya untuk dinikmati sendiri, tapi juga untuk meringankan beban orang lain. Meskipun hidup menjadi lebih melelahkan untuk diri sendiri, itu membuat hidup lebih berharga juga.”
Zayne bangkit dari lantai karena malu. Ia menatap ke arah Josie pergi dengan bingung. Air mata dan ingusnya bercampur di wajahnya. Ia bertanya pada Angeline, “Apa masih mungkin bagiku untuk bersama Josie? Kalau aku mengubah sifat rendah diriku, bekerja keras, dan berusaha menjadi ayah dan suami yang baik di masa depan, akankah Josie kembali padaku?”
Angeline
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda