Bab 502
Josie meratap, berkata, “Tidak mungkin, Kakak. Kaulah yang menyeretku pulang dan sekarang kau menyuruhku kembali? Sejak kapan kau menjadi begitu tidak berprinsip?”
"Aku tidak akan pergi." Josephine tidak senang.
“Kau harus kembali.” Nada suara Jay tidak menyisakan ruang untuk penolakan.
“Aku akan kembali besok pagi, oke? Aku mengantuk dan ingin tidur.” Josephine tidak menginginkan apa pun selain menjatuhkan diri kembali ke tempat tidur. Ia merasa frustrasinya meningkat atas permintaan tidak sopan Jay.
Jay memasang ekspresi tak tertandingi.
Mata Josephine terluka.
“Kau tidak adil, Kakak. Sejak kita masih muda, Angeline selalu menjadi favorit.”
Jay membeku mendengar kata-kata yang keluar dari mulut Josephine.
Klaim Josephine bukannya tidak berdasar ketika ia memang menghabiskan sebagian besar hidupnya terpaku pada Angeline.
Akibatnya, ia tidak mengetahui perasaan Josephine.
Tetapi, ia tidak menyesal melakukannya karena Angeline sangat berharga.
"Ikutlah bersamaku." Kemudian, Jay berbali
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda