Bab 1350
Kata-katanya membuat pemuda itu tercengang, tampak seolah-olah jiwanya telah meninggalkan tubuhnya.
Setelah waktu yang sangat lama, pemuda itu menyingkirkan piring itu dan berkata dengan nada lesu, "Membosankan."
Dia kemudian bangkit dan kembali ke kamarnya.
Gadis-gadis lain bertukar pandang satu sama lain dan tertawa terbahak-bahak.
“Apa dia naksir seseorang, mungkin?”
Kakak Tertua berkata dengan tegas, "Dia belum pernah berhubungan dengan gadis-gadis lain selain kalian. Kalau dia naksir, maka itu pasti salah satu dari kalian. Aku peringatkan, kalian hanya punya satu kehidupan, jadi bahkan jangan berpikir untuk menantang aturan divisi intelijen militer. "
“Kami tahu itu, Kakak.”
"Anak itu membuat ulah sekarang. Siapa di antara kita yang harus masuk dan membujuknya?" Ada sedikit kekhawatiran di mata Kakak Tertua.
Di divisi intelijen militer selalu ada anak-anak yang mengamuk. Kakak Tertua selalu memperlakukan anak-anak lain dengan acuh, tetapi ketika menyangkut pemuda itu, dia dengan s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda