Bab 96
Ruangan itu kembali hening, tapi kali ini jelas ada sedikit suasana ambigu.
Firli khawatir kakeknya akan sangat marah ketika mengetahui tentang pernikahan palsunya, jadi buru-buru mengatakan semua yang ada di hatinya dengan tergesa-gesa.
Sekarang setelah sadar, Firli sangat malu hingga ingin mencari celah untuk menyembunyikan diri.
Karena malu, daun telinganya terlihat memerah, Firli tidak berani menatap langsung ke mata Jerry.
"Jangan hanya duduk di sana, ayo terus makan. Ayah juga makan lagi."
"Firli makan supnya. Jerry memasaknya 'khusus' untukmu. Cocok dengan seleramu."
Wajah Janice dipenuhi dengan ekspresi yang berbeda, tertunduk karena tawa, bahkan tidak lupa menggoda putrinya.
"Bu!"
Melihat kegenitan putrinya, Janice malah memperlihatkan tatapan penuh kasih sayang. "Bu, jangan bicara lagi, cepat makan."
Sebelumnya, Janice khawatir pernikahan paksa yang dilakukan Kakek Aldo akan membuat putrinya menderita. Namun melihat situasi saat ini, tidak perlu takut sama sekali.
Putrinya me
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda