Bab 316
Teringat pada tahun itu, Marius tetap tenang meski menghadapi lingkungan yang sulit untuk bertahan hidup. Akan tetapi sekarang di hadapan Firli, dia terlihat canggung dan seketika bingung bagaimana memulainya.
Sebaliknya, setelah Firli memastikan identitas Marius, senyuman langsung muncul di wajahnya dan dia berkata dengan ramah, "Kalau aku nggak salah ingat, terakhir kali kita bertemu adalah 15 yang lalu."
"Saat itu aku baru masuk SMP, jadi wajar saja aku sudah banyak berubah dibandingkan sekarang."
Marius juga mengambil alih topik itu dengan senyuman dan menghela napas panjang, "Waktu berlalu begitu cepat. 15 tahun telah berlalu dalam sekejap mata. Memang benar semuanya telah berubah."
"Sebenarnya aku telah mengamati perubahan situasi di Salani selama bertahun-tahun dan lewat sini beberapa kali dalam misi, tapi aku nggak pernah bisa menemukan kesempatan untuk bertemu denganmu."
Setelah mengobrol sebentar, Marius mendekatkan jarak antara keduanya dan mengambil kesempatan untuk mengata
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda