Bab 161
Hirvan yang tidak memahami semua ini masih sedang tenggelam dalam kesedihan atas kehilangan keluarga dan sama sekali tidak mengetahui nasib yang akan dia hadapi selanjutnya.
Terdengar suara langkah kaki lagi di luar saat Sekretaris Weldi dan Tuan Besar Agus sedang memikirkan bagaimana caranya untuk menangani Hirvan, hal ini membuat semua orang merasa kebingungan.
Seharusnya semua tokoh besar di Salani sudah datang, siapa lagi yang datang pada saat ini?
Dua orang yang mengenakan pakaian hitam muncul di dalam ruang pribadi di bawah tatapan semua orang, mereka berdua mengenakan topeng dan sama sekali tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas.
Hanya saja, perlengkapan dan senjata mereka yang lebih profesional, serta logo naga hitam bercakar lima di pundak mereka telah membuktikan identitas mereka.
Naga Hitam Negara Harya!
"Kamu adalah Hirvan Giso?" tanya seseorang setelah melihat sekeliling dan menatap Hirvan.
Hirvan bisa dengan jelas merasakan sebuah tekanan yang besar setelah mendengar pe
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda