Bab 150
Belasan pasang mata tertuju pada Firli pada saat yang sama. Mereka masih tidak mengerti mengapa wanita itu tidak pernah mengajukan penawaran dari awal hingga akhir.
Terjadi berbagai diskusi di tempat, bahkan berbagai macam rumor pun tersebar. Firli tidak memedulikan hal ini, hanya memasang raut wajah acuh tak acuh dan terus menunggu dengan sabar.
Berikutnya adalah penawaran Tanah Nomor Dua. Yang agak mengejutkan adalah penawaran Tanah Nomor Dua bahkan lebih sengit dibandingkan dengan Tanah Nomor Satu tadi. Sepertinya orang-orang ini khawatir kalau Firli akan menyukai barang lelang kedua karena tidak mendapatkan Tanah Nomor Satu dan bersaing dengan mereka.
Akan tetapi, kekhawatiran mereka jelas berlebihan. Selama proses penawaran Tanah Nomor Dua, Firli masih tidak melakukan tindakan apa pun. Baru setelah Tanah Nomor Tiga memasuki tahap penawaran, dia mengangkat nomor di tangannya tanpa ragu.
"400 miliar."
Setiap orang yang awalnya siap untuk pergi duduk lagi setelah mendengar tawaran Fi
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda