Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 102

Setidaknya seperti inilah cara Lenny menghibur dirinya sendiri di dalam hatinya. Senyum di wajah Dito menjadi semakin lebar setelah tujuannya tercapai, Dito melambaikan tangannya dan memberi isyarat pada Andy agar melangkah maju untuk membantu memeriksa batu mentah itu. Pada saat yang sama, Dito berbalik dan menatap Jerry dengan tatapan menantang. Ekspresi bangga Dito seperti seekor singa yang mendapatkan kemenangan, hanya saja tindakan Dito terlihat sangat konyol bagi Jerry. Bahkan Pino yang terus terdiam juga mengerutkan kening dan berkata dengan bingung. "Kak Jerry, apakah Dito punya penyakit mental?" "Biasanya kita nggak akan pamer pada orang lain kalau beli barang bekas." Pino menggunakan bahasa kiasan yang sangat halus. Orang sepertinya memang tidak bisa mengatakan ucapan yang terlalu lugas. Jerry masih tetap bisa memahami maksud Pino meski dia berkata seperti ini. Suara Pino saat mengatakan ucapan sebelumnya sedikit keras yang membuat tubuh Dito dan Lenny menegang setelah menden

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.