Bab 85
Luka-luka fisik Rhea telah pulih sepenuhnya, tetapi bekas cedera parah di kepalanya terus menjadi pengingat akan peristiwa yang dialaminya belum lama ini. Hari ini, perban yang membalut kepalanya akhirnya dapat dilepaskan.
Karena khawatir, Yasa memutuskan untuk menjemputnya sendiri dan membawanya ke rumah sakit untuk memastikan kondisinya. Barulah setelah itu ia merasa lega.
Setelah pemeriksaan selesai, dokter keluar dan mendapati Yasa sedang berdiri di ambang jendela koridor, tatapannya lurus mengarah pemandangan di luar sana.
Jas abu-abu perak yang dirancang khusus itu sangat pas di tubuhnya yang atletis, membuatnya seperti seorang model profesional.
Tatapan orang-orang yang melintas tak dapat lepas dari dirinya.
Rhea mendekat dan dengan lembut menyentuh lengannya, seraya berkata, "Lagi lihat apa sih?"
Ia menoleh, sudut bibirnya terangkat sedikit, menandakan suasana hatinya sedang baik. "Aku tadi melihat seorang gadis, mirip banget sama kamu waktu masih SMA," jawabnya.
Rhea terdiam s
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda