Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 22

Setelah naik mobil, Celia langsung memeluk Cavero tanpa peduli apa pun. "Kak Cavero, maafkan aku, ini semua salahku. Kalau aku nggak bersikeras dapat peran ini, kamu dan Kak Rhea nggak akan bertengkar begini. Kamu juga nggak akan hilang kesempatan main peran di film Pak Galih. Ini semua salahku." "Benar kata Kak Rhea. Kalau aku nggak terpilih, berarti aku nggak cukup mampu. Aku datang ke sini mempermalukan diri sendiri, bahkan menyusahkanmu. Marahi saja aku!" Penuh kasih sayang, Cavero memeluk Celia sambil menepuk-nepuk lembut punggungnya. Tidak ada sedikit pun nada keras yang terdengar, sebagaimana saat dia bicara dengan Rhea. "Ini semua salah Rhea, nggak berhubungan denganmu. Dia sengaja mengincarmu, lebih baik nggak dimainkan saja perannya, deh. Sananta jelas sudah disuap oleh Rhea. Kerja dengan orang-orang nggak bermoral seperti mereka cuma memengaruhi suasana kerjaku." "Jangan khawatir, semua hinaan yang kamu alami hari ini pasti akan kubalas untukmu." Celia mendongak dengan sorot

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.