Bab 19
Minuman dingin berhasil mengguyur kesadaran Jordan.
Dia mengangkat kepala dan mengamati sekeliling, lalu mengulang perkataan Giselle dengan perlahan. Butuh lima menit untuk benar-benar memahami maknanya.
'Apa dia menyukai Selina?'
Pertanyaan itu terus berputar di benaknya hingga mendapatkan sebuah jawaban yang dia perlukan.
Benar, Jordan mencintai Selina.
Jika tidak, mengapa hatinya terasa begitu nyeri usai mendengar kabar perpisahan itu?
Keheningan panjang membuat semua orang di ruangan kebingungan, entah mengapa situasinya bisa berubah seperti ini. Setiap kata yang keluar dari mulut Jordan terasa begitu jujur.
Setiap kata diucapkan dengan tegas.
"Benar, aku suka Selina."
Giselle langsung kehilangan kesabaran dan memukulnya dengan satu tamparan.
"Kamu gila? Kenapa kamu bisa terobsesi begini dengannya?"
Tamparan ini sontak menyadarkan Jordan. Dia menggelengkan kepala dan memejamkan matanya rapat-rapat.
"Kami sudah tiga tahun bersama. Dia baik dalam segala hal. Aku yang salah, aku yang
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda