Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 7

Hanya dalam 20 menit yang singkat, seluruh internet menjadi heboh. Berita tentang "kembalinya raja saham" menjadi topik hangat. Di kursi belakang mobil, Lilith mengagumi kemampuan Aria ketika membaca topik berita hangat di ponselnya. Pemandangan di luar jendela terus berganti. Lilith sedikit linglung. Banyak hal bisa berubah dalam waktu 6 tahun. Pada 6 tahun lalu, Aria masih seorang gadis cengeng yang selalu bersembunyi di baliknya dan menangis. Sekarang, si cengeng itu menjadi CEO wanita Grup Denver yang independen. Pintu Kediaman Yolan terbuka. Sebelum menginjakkan kaki ke dalam, Lilith sudah mendengar tangisan Janet. "Kakak, jangan mati!" Lilith terkejut dan segera masuk. Puluhan dokter sedang mengelilingi Jayden. Wajah Jayden pucat pasi. Jayden meringkuk di sudut sofa dan tubuhnya gemetar. Keringat dingin bercucuran di dahinya. "Apa yang terjadi?" "Bukan urusanmu, munafik!" Jayden sangat keras kepala dan enggan membiarkan Lilith menyentuhnya. Lilith terdiam selama sedetik. Jayden keras kepala seperti dirinya. Pendekatan halus tidak berguna, maka Lilith menggunakan pendekatan kasar. Ketika Lilith baru saja menangkap Jayden yang ingin lari, Jayden langsung menggigit lengan Lilith. Saat Jayden kembali sadar, mulutnya penuh amis darah. Itu adalah darah Lilith. Jayden secara refleks berhenti menggigit lengan Lilith dan berusaha menegakkan tubuhnya yang meringkuk. Jayden sedang menunggu kemarahan Lilith. Berbeda dengan sebelumnya, Lilith tidak memukul Jayden kali ini. Sebaliknya, Lilith menatap Jayden dengan tatapan lembut. "Jangan khawatir, nggak sakit." Jayden memasang ekspresi cuek. "Siapa yang mengkhawatirkanmu?" Lilith menatap Jayden dengan serius. "Tapi aku mengkhawatirkanmu." Jayden yang tadinya ribut langsung diam. Khawatir .... Apakah Lilith akan mengkhawatirkannya? Lilith sedang berbohong! Akan tetapi, Lilith tidak pernah membohonginya. Lilith mengatakan sebelumnya bahwa dia dan Janet hanyalah beban, bahkan tidak pantas untuk ditipu. Melihat Jayden berhenti melawan, Lilith melakukan pemeriksaan palpasi ke tangan Jayden. Lalu, Lilith mengernyit. "Kamu baru berusia 5 tahun, kenapa bisa punya penyakit lambung separah ini?" Detik berikutnya, Lilith memperhatikan reaksi kecut hati dari pelayan-pelayan di samping. "Beraninya kalian menindas anakku?" Nada suara Lilith dingin dan sangat mendominasi. Pelayan-pelayan ketakutan hingga berlutut dan berteriak dengan suara gemetar. "Bu Lilith, mana mungkin kami berani menindas Tuan Muda Jayden dan Nona Janet? Semua ini ... semua ini adalah perintahmu!" "Bu Lilith yang melarang kami memberikan sarapan dan makan malam pada Tuan Muda Jayden dan Nona Janet. Bu Lilith juga bilang ... lebih baik beri makan anjing daripada beri makan dua anak hina itu!" Hati Lilith terguncang. Lilith tanpa sadar mengamati reaksi Jayden. Jayden duduk hening di sofa dengan tatapan muram. Tidak ada ekspresi maupun reaksi. Lebih tepat disebut mati rasa daripada hening. Anak berusia 5 tahun sedang dalam masa pertumbuhan. Akan tetapi, Jayden hanya makan sekali sehari, juga ditindas dan dikatai anak hina .... Lilith makin marah ketika memikirkan itu. Lilith bahkan ingin menampar dirinya. Apa perbedaan antara dirinya dengan ibu tiri jahat? "Buatkan bubur," perintah Lilith pada pelayan. Bubur baik untuk kesehatan lambung. Pelayan-pelayan tetap berlutut. Mereka menundukkan kepala serendah-rendahnya, seperti melihat sesuatu yang mengerikan. Lilith merasakan sesuatu sehingga menoleh ke belakang. Tampaklah Arnold yang berwajah dingin. Ekspresi Arnold mengerikan. Arnold mengepalkan tangan dengan erat, sedang menekan kesakitan yang sangat dahsyat. Arnold tidak pernah tahu anak-anaknya menderita seperti itu. Dia malah mencelakakan anak-anak dengan keegoisannya! Janet yang sensitif secara emosional menyadari suasana tegang itu. Matanya yang bulat tiba-tiba berlinang air mata. Janet memegang tangan Arnold dan berkata sambil terisak-isak, "Ayah, ini nggak ada hubungannya dengan Ibu. Aku dan Kakak yang nggak suka makan ...." Hati Lilith sangat perih ketika melihat Janet masih membelanya saat ini. Dia telah melakukan banyak hal buruk, tetapi Janet tidak menyalahkannya, bahkan masih membelanya. "Aku bisa menyembuhkan penyakit lambung Jayden ...." Lilith ingin menebus perbuatannya, tetapi Arnold tidak memercayai Lilith. "Lilith, meskipun kamu merasa jijik padaku dan membenciku, kamu nggak boleh menindas anak kita seperti ini. Mereka juga adalah anak ...." Arnold berhenti di tengah kalimatnya. Kedua anak ini adalah hasil dari rencana yang dia buat. Dia tidak bisa mendapatkan cinta Lilith, apa haknya untuk meminta Lilith mencintai anak-anak? "Sakit ...." Jayden kesakitan hingga kejang dalam pelukan Arnold. Pada akhirnya, Jayden tidak tahan untuk tidak merintih kesakitan. Arnold menoleh pada dokter. "Kenapa bengong saja? Cepat obati putraku!" Dokter berujar, "Pak Arnold, penyakit lambung Tuan Muda Jayden sudah lama tertunda dan menjadi serius. Sebagian besar obat yang beredar di pasaran untuk mengobati penyakit lambung nggak cocok untuk anak-anak. Nggak ada yang bisa kami lakukan." Tepat saat itu, seorang dokter wanita berujar, "Kalau ada Master Reith sang Dokter Genius, dia pasti bisa menyembuhkan Tuan Muda Jayden." Rumurnya, Master Reith ahli dalam bidang pengobatan. Dengan keterampilan akupunktur yang ajaib, dia bisa menghidupkan orang yang sekarat! Jika bisa mengundang Master Reith, penyakit lambung hanya masalah kecil. Arnold mengernyit dan menatap Jayden dengan ekspresi khawatir. Master Reith sangat misterius dan butuh waktu untuk menemukannya. Akan tetapi, Jayden tidak bisa menunggu selama itu. Lilith menyimak tentang kondisi Jayden. Jayden akan gawat jika kesakitannya terus berlanjut. Lilith berjalan ke depan. Tanpa menghiraukan larangan orang lain, Lilith menusukkan jarum perak di tangannya ke titik meridian di punggung tangan Jayden. "Lilith!" Arnold mencengkeram tangan Lilith dan menatapnya dengan sangat serius. "Arnold, percayalah padaku sekali ini." Kondisi Jayden yang berada dalam pelukan Arnold membaik. Kesakitannya berkurang. Arnold menyadari hal itu. Pada akhirnya, Arnold melepaskan tangan Lilith. Lilith tidak berani menunda waktu. Lilith membuka tas kain bersulam yang kuno dan mengambil jarum perak untuk menusuk titik-titik meridian Jayden. Tidak sampai 5 menit, Jayden yang tadinya sakit tak tertahankan berhenti mengernyit. Lalu, Jayden terlelap. Dokter di samping tercengang. Saat Lilith mengatakan dirinya bisa menyembuhkan penyakit lambung Tuan Muda Jayden, mereka semua tidak percaya. Alhasil, Lilith berhasil meredakan kesakitan Tuan Muda Jayden dengan tiga jarum saja? Dalam ingatan mereka, tidak ada orang yang sehebat itu dalam akupunktur, selain Master Reith. Mungkinkah .... Tidak, tidak mungkin. Semua orang di Kota Damas tahu Lilith adalah penggemar buta Edison. Bagaimana mungkin Lilith adalah Master Reith sang Dokter Genius? Wajah Lilith yang tanpa riasan tampak tenang dan anggun, sangat cantik. Arnold melamun karena terpukau. Arnold mengira dia sudah cukup mengenal Lilith. Tak disangka, Lilith terampil di bidang kedokteran.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.