Bab 68
Saat Edison hendak bertanya apakah Lilith sebenarnya adalah Dewi Saham, tiba-tiba gerbang utama manor kembali terbuka.
Setelan tuksedo hitam yang dibuat khusus makin menonjolkan aura dingin dan anggun dari Arnold. Bahunya lebar, sementara pinggangnya ramping. Hanya dengan satu lirikan dari ujung matanya yang angkuh, semua pria yang sebelumnya memandangi Lilith pun buru-buru menarik kembali pandangan mereka.
Begitu melihat Arnold muncul, semua orang akhirnya menurunkan kewaspadaan.
Bagaimana mungkin Lilith itu Dewi Saham? Penghormatan pemilik manor padanya pasti hanya demi Arnold.
Pemilik manor pun mengundang Lilith ke ruang VIP di lantai dua untuk membicarakan berbagai hal.
"Dewi Saham, nggak ada yang membuatmu kesal di pesta malam ini, 'kan?" tanya pemilik manor dengan nada penuh perhatian.
"Ada," jawab Lilith tanpa basa-basi. Kemudian, dia menyebutkan nama orang-orang yang baru saja mengejeknya satu per satu, tak ada yang terlewat.
Pemilik manor pun segera memahami maksudnya. Dia lan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda