Bab 14
Keesokan pagi.
Meja makan penuh dengan sarapan yang berlimpah.
Ada seorang wanita berdiri di samping meja. Wanita itu sepertinya adalah ahli gizi yang dicari oleh Arnold.
"Ambilkan segelas es kopi untukku."
Wajah Sharon Lerian agak masam ketika mendengar perintah Lilith yang santai.
Setiap kali menemui Lilith, Lilith selalu berlagak superior, sombong, angkuh, dan cuek pada semua orang.
"Semua sarapan ini bukan untukmu," ucap Sharon dengan jengkel seraya memindahkan sarapan.
Lilith mengernyit. Ketika Lilith ingin berbicara, Sharon melihat sesuatu sehingga langsung memasang senyum lembut. Sharon berjalan melewati Lilith.
"Jayden, Janet, Bibi sudah buatkan sarapan untuk kalian. Lambung Jayden nggak baik, jadi Bibi buatkan bubur sehat untukmu. Janet, Bibi buatkan roti isi bentuk kelinci untukmu."
"Kak Arnold, aku buatkan sup lobak bakut untukmu. Cuaca mulai dingin, minumlah sup untuk menghangatkan tubuh."
Sharon sangat peduli dan perhatian, seakan-akan dialah nyonya di rumah itu.
Jayden du

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda