Bab 1712 Turun Tahta
"Aku ingin bertemu dengan Tetua Agung," teriak Ansel dengan matanya yang memerah.
"Ha ha! Saat ini Tetua Agung sedang sakit dan sedang beristirahat di rumah sejak pagi ini,” kata Ettore dengan senyuman tipis di wajahnya. "Dia tidak akan menerima tamu."
Tampak tertegun, Ansel kembali berteriak, “Bagaimana dengan ketua pimpinan? Aku telah menuntut untuk melihatnya sekarang juga!”
"Jangan khawatir! Ketua pimpinan akan datang menemuimu sekarang juga,” ucap Ettore. "Jika kau tidak ingin semua pengikutmu mati, maka kau harus mengikuti kami untuk bersaksi di depan Dewan Kehakiman dan bekerja sama dalam melakukan penyelidikan."
Ansel merasa seolah-olah dia telah kehilangan semua kekuatannya saat ini. Sekutu terbesarnya yang dulu yaitu Tetua Agung, hanya memilih untuk diam. Dengan kata lain, dia telah menyerah sepenuhnya pada keadaan.
Di sisi lain, dia tidak bisa mengerti mengapa Tetua Agung bisa menyerah begitu saja. Mungkinkah itu terjadi karena dia percaya bahwa ternyata dia adalah sos
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda