Marie membutuhkan beberapa waktu sebelum akhirnya dia berusaha untuk mengingat kembali apa yang tersimpan didalam memori kepalanya. Kemudian, dia berdiri dari kursinya dan berjalan keluar dari ruang konferensi. Marie berjalan melewati sebuah koridor yang panjang dan tiba di ujung lorong kantor lainnya.
Di dalam sebuah ruangan duduk seorang pria yang menggunakan mantel. Dia tampak memegang sebatang rokok di tangannya. Tidak peduli bagaimana mereka menatap sosok pria ini, namun tidak dapat disangkal bahwa sosoknya memang dapat memancarkan aura yang sangat kuat.
Nama aslinya tidak dapat diketahui dengan jelas. Namun, hampir semua orang pernah mendengar nama panggilannya di Dunia Kedua yang ada di luar negeri. Castro adalah nama yang sangat akrab. Konon kabarnya pria ini tidak memiliki hobi di dalam hidupnya selain merokok cerutu. Dia tidak bisa meninggalkan cerutu di tangannya bahkan hanya untuk sesaat. Begitulah cara dia mendapatkan julukannya.
`
Nama panggilan Castro mungkin tidak ter