Bab 36
Siena menggelengkan kepala. "Nggak, nggak ada apa-apa."
Awalnya dia berniat mundur, tetapi melihat perubahan dirinya yang begitu drastis, Siena pun merasa tidak perlu takut lagi.
"Kita hanya perlu berpura-pura di depan kakekmu nanti, 'kan?" Siena memastikan sekali lagi.
Finn tersenyum lembut padanya seperti seorang pria terhormat dan berkata, "Benar, setelah aku bertemu kakekku, aku akan segera membawa 'temanku' ke tempat terpencil untuk membuatnya mabuk. Lalu sisanya terserah padamu."
"Oke, oke." Siena mengangguk dengan penuh keyakinan.
Dia harus memanfaatkan kesempatan ini dengan baik.
Finn berusaha menahan tawanya melihat ekspresi serius di wajah Siena.
Bagian depan halaman rumah itu sangat ramai, alunan musik nan indah mengalun pelan, disertai gelak tawa dan percakapan para tamu.
Halaman rumah keluarga Gulam sangat luas, diterangi oleh cahaya lampu yang terang benderang.
Makin mendekat ke depan, makin banyak orang.
Siena sedikit menundukkan kepalanya, berusaha tidak memperlihatkan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda