Bab 32
Juga tidak takut mati karena kekurangan udara.
Hingga tengah malam, Zane akhirnya naik ke ranjang.
Karena ranjang terbuat dari kayu keras dan cukup besar, jarak antara mereka berdua cukup jauh. Oleh karena itu, Siena sama sekali tidak menyadari ketika Zane naik.
Hanya saja Zane yang terbiasa tidur di ranjang empuk merasa tidak nyaman di ranjang keras itu. Dia terus membolak-balikkan tubuhnya, hampir tidak bisa tidur semalaman.
Saat pagi tiba, kantung mata hitamnya terlihat jelas dan suasana hatinya pun buruk.
Siena tidak berani membuat pria itu kesal. Dia akan menuruti apa pun yang akan pria itu katakan.
Saat sarapan, Safira tiba-tiba memberinya sebuah gaun pesta.
Siena memandang gaun pesta yang indah itu dengan terkejut. "Ini ... "
Safira tersenyum penuh kasih padanya dan berkata, "Beberapa hari lagi ulang tahun Pak Ethan yang ke-80. Nanti kamu pergi bersama Zane untuk melihat-lihat."
Sebelum Siena sempat membuka mulut, Zane tiba-tiba berkata, "Dia nggak bisa pergi."
Safira mengerutka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda