Bab 23
Siena dengan panik menahan tubuhnya agar tidak terjatuh ke lantai.
Dia menoleh dan menatap tajam pria yang emosinya sering berubah-ubah itu. Namun, amarah yang ada dalam diri Siena tidak bisa dia luapkan begitu saja.
Pria itu menyalakan rokok, lalu berkata dengan tenang, "Gugurkan kandungan itu sendiri atau aku akan cari cara sendiri untuk menggugurkan kandungan itu!"
Siena terpaku di tempatnya.
Rasa dingin yang menusuk tulang langsung menjalar ke seluruh tubuhnya.
Ternyata pria itu memang tidak pernah berniat membiarkan anak ini hidup!
Alasannya mengaku sebagai ayah anak itu kemarin malam juga bukan karena ingin segera bercerai darinya.
Lalu, mengapa dia berubah pikiran? Apakah karena takut pada Nenek Safira?
Jika dia sendiri yang menggugurkannya atau dia mengalami keguguran secara tidak sengaja, tidak ada yang akan curiga bahwa anak ini adalah anak haram. Semua orang hanya akan bersedih atas kematian cicit pertama keluarga Lucian.
Apakah rencananya seperti itu?
Ekspresi pria itu data

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda