Bab 71
Setelah Yuna menyarungkan pedangnya lagi, orang-orang di sekitarnya merasa, waktu mulai berjalan kembali.
Peter duduk terkulai, menatap Yuna tidak percaya.
"Ini ujian." Tubuh Yuna agak berbalik ke samping, kemudian memberi Peter tatapan dingin nan merendahkan.
"Bukan tempat eksekusimu."
Peter pun lekas tersadar. Dia tertawa singkat, lalu melonjak bangkit seperti ikan.
Dia menaruh satu tangan di dada dan tersenyum mengejek ke arah Yuna.
"Terima kasih atas pelajaran berharganya, Nona Manggala."
Yuna tidak meliriknya kembali, hanya menoleh ke arah Hugo dan tubuhnya yang penuh luka.
"Kenapa kamu ..."
Hugo ingin bertanya alasan Yuna ada di sini.
Yuna meraih pergelangan tangannya dan membawanya keluar dari ruang ujian.
"Tunggu, ujianku ..."
Hugo tidak mengerti, tetapi dia tidak berani menolak Yuna.
Lantas, dia mendengar tawa Peter dari belakangnya.
"Hahahaha, kamu lulus!"
Di depan semua orang.
Yuna menyeret Hugo keluar dari ruang ujian. Setelah keluar pintu, Hugo berusaha lepas dari cengkera
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda