Bab 37
Kemudian, Winona mendengar suara Hugo yang terdengar parau dari tumpukan mayat.
Winona tertegun, lalu tiba-tiba ia menggenggam erat tangan Hugo.
"Hugo … ?"
Gadis itu menarik napas dalam-dalam, suaranya gemetar saat berusaha memastikan bahwa ia tidak salah dengar.
"Cepat … tarik aku keluar, aku hampir mati lemas."
Hugo masih hidup.
Winona tidak bisa menahan air matanya yang kembali mengalir karena bahagia.
Pemuda yang baru ia kenal kurang dari seminggu, seolah menjadi kesempatan baginya untuk menebus kesalahan di dunia ini.
Dia berusaha keras memanfaatkan kesempatan ini, sambil mendorong mayat-mayat orang yang terinfeksi di atas tubuh Hugo dan menariknya keluar dengan sekuat tenaga.
Ketika melihat setengah tubuh Hugo sudah keluar, Winona tidak bisa menahan diri lagi.
Dia bahkan tidak sempat menarik bagian bawah tubuh Hugo dan langsung memeluknya erat-erat.
"Kamu belum mati … kamu belum mati."
"Kalau kamu nangis lagi, mungkin aku sudah mati lemas."
Hugo meletakkan kepalanya di pangkuan W
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda