Bab 30
Melihat gadis itu, Malingga merasa seolah-olah melihat seorang penyelamat.
"Tim, kapten!"
"Kamu lihat, tadi dia mengkritik kaptennya, sekarang begitu kapten muncul, dia seperti anak ayam yang bertemu induknya, sangat senang."
Winona tertawa terbahak-bahak sambil meringkuk di pelukan Hugo dan berkata.
Yuna melihat sekeliling Malingga, lalu matanya jatuh pada Hugo dan Winona.
Keduanya baru sadar kalau tetap berpelukan tidaklah pantas.
Maka mereka segera melepaskan pelukan.
Yuna, dengan sepatu bot hitamnya, menginjak darah monster yang tumpah, matanya dingin menatap ketiga orang di depannya.
Dia mengangguk sedikit pada Hugo dan Winona, "Terima kasih sudah membantu anggota timku."
"Hal kecil." Hugo menjawab sambil tersenyum.
"Yuna, bagaimana situasi saat ini?"
Winona bertanya.
Yuna melirik Winona sejenak, kemudian dengan suara dingin berkata, "Selanjutnya aku yang akan tangani, kalian kembali ke Ruang Penyimpanan, jangan keluar lagi."
Winona terkejut dan sedikit bingung, "Kapten Yuna, Para
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda