Bab 25
"Apakah kamu diserang tadi?"
tanya Winona.
"Iya," Hugo mengangguk.
"Saat aku mau pergi, benda itu tiba-tiba melompat ke arahku, dan entah mengapa ia meledak sendiri, menyiramkan darah ke seluruh tubuhku."
Hugo kemudian menyadari bahwa wajah Winona juga dipenuhi noda darah.
"Ini bukan darahmu, kan?"
Dia mengangkat tangannya, perlahan menghapus noda darah di wajah Winona.
"Bukan," Winona sebenarnya ingin bertanya lebih banyak, karena pada akhirnya, tumpukan daging, tulang, dan otak yang berserakan di kaki Hugo tidak terlihat seperti akibat ledakan yang terjadi pada dirinya sendiri.
Namun, situasi sekarang membuatnya tidak berpikir panjang.
"Jika ada orang yang terinfeksi di sini, berarti sekarang semua orang biasa di bioskop berada dalam bahaya,"
ujar Winona."
‘Mungkin sudah tidak ada orang biasa lagi.’
Hugo tidak mengucapkan kalimat ini.
Karena dia bisa merasakan, pada saat itu juga, bioskop ini seolah dipenuhi dengan atmosfer yang aneh.
Aroma binatang.
Setelah menjalani pelatihan inten
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda