Bab 42
"Tuan Yulius, maafkan kami karena telah mengganggumu, mohon maafkan kami …"
Suara permohonan maaf dari Zainal dan kedua rekannya menggema ke seluruh aula.
Di antara para tamu, banyak yang menunjukkan ekspresi simpati, namun lebih banyak lagi yang menatap dengan ejekan dan cercaan.
Menurut mereka, siapa pun yang berusaha keras untuk diterima dalam kalangan ini hanya akan menghadapi nasib yang memalukan.
Di mata mereka, ketiga orang ini hanyalah badut.
"Sudahlah, biarkan mereka pergi, terlalu berisik!" Yulius, yang tadinya diam, akhirnya berbicara.
Ruby memberikan isyarat agar Zainal berhenti bersuara.
"Mulai saat ini, kamu secara resmi dipecat dari Honora Grup. Kamu nggak perlu masuk kerja lagi besok." Ruby mengucapkan kalimat ini dengan nada santai.
Meskipun kata-kata itu diucapkan dengan tenang, setiap kata seperti menghantam jantung Zainal dengan keras!
Dia dipecat!
Dia telah bekerja keras di Honora Grup selama hampir sepuluh tahun dan berhasil menduduki posisi supervisor.
Tapi sekar
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda