Bab 38
"Tuan Damian sangat sabar. kalau aku jadi dia, pasti aku sudah menghajar Yulius sampai dia memohon maaf!"
"Benar, Tuan Damian itu kuat. Jika dia membalas, pasti Yulius sudah masuk rumah sakit! Tuan Damian itu orang baik, kenapa Yulius malah menyerangnya, ya? Dia kenapa sih?"
"Sepertinya dia merasa iri. Melihat Tuan Damian yang lebih kaya, lebih tinggi, dan lebih tampan, dia pasti merasa cemburu!"
Mereka terus saja mengejek Yulis, tanpa takut dia mendengarnya.
Yulius tetap diam, dia hanya menatap Damian dengan wajah datar.
Selina menghampiri Yulius dan berkata, "Yulius, minta maaf sama Damian."
Yulius menyipitkan matanya, menatap Selina tanpa merespons.
"Cepat minta maaf! Kamu yang salah!" tantang Selina, suaranya mulai meninggi.
Melihat situasi ini, Damian merasa senang.
Dia berhasil! Berhasil membuat Yulius dan Selina bertengkar.
Yulius masih tetap diam.
"Tuan Damian terluka parah, kamu masih tidak mau minta maaf? Kamu punya hati nggak, sih?!"
"Ya, Tuan Damian bahkan tidak menuntutmu,
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda