Bab 91
Tama menggertakkan gigi dan menahan malu. Dengan ekspresi menyesal, dia berlutut di depan Selena.
"Selena, saya minta maaf atas sikap saya tadi. Saya harap, kamu bisa memaafkan saya dan nggak meninggalkan Universitas Norton."
Wakil Rektor Universitas Norton yang sangat terhormat itu sampai berlutut di depan mahasiswinya.
Semua orang yang menyaksikannya dibuat terkesiap.
"Sekarang giliranmu."
Tanpa mengacuhkan Tama yang berlutut di lantai, tatapan dingin Selena jatuh pada Jenny. Aura Selena yang sangat mengintimidasi pun terpancar dari tubuhnya.
Jenny tak urung gemetar dan membatin, "Apa maksud Selena? Apa dia sudah tahu kalau aku yang mengunggah postingan anonim di forum?"
"Ah, itu nggak mungkin ... "
Jenny menggeleng, mencoba menepis dugaan itu dan menenangkan diri.
Dia mengunggah postingan itu secara anonim. Asalkan dia tidak mengaku, Selena tidak mungkin tahu.
Jenny mengerjap-ngerjapkan mata seolah benar-benar tak mengerti. "Kak, apa maksud perkataanmu barusan?"
"Masih belum mau men
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda