Bab 95
Beberapa saat kemudian.
"Calvin, bagaimana kamu akan memperlakukan barang kesayanganmu yang hilang dan kembali ditemukan?"
Dalam kegelapan, Damian tiba-tiba membuka matanya. Tatapannya sudah tenang kembali. Matanya yang dalam tampak seperti jurang yang tidak terduga.
"Menyembahnya?" jawab Damian. Setelah melihat Damian pulih, Calvin akhirnya merasa lega, kemudian dia sibuk membatalkan telepon Evren.
"Aku terlalu buru-buru," gumam Damian.
Calvin terdiam.
Dia tiba-tiba tidak bisa memahami pikiran bosnya lagi. Memang benar bahwa cinta itu terlalu rumit.
Alice menghentikan sebuah taksi dan memberikan alamat pinggiran kota.
Dia memiliki sebuah vila di sana. Dia membelinya sebelum datang ke Kota Binsar. Lokasinya berada di perbatasan antara Kota Binsar dan Kota Canai, sehingga memudahkannya untuk beraktivitas di masa depan.
Pada saat ini, tiba-tiba ada pesan singkat masuk ke ponsel.
"Apa kamu sudah mati di luar? Kalau kamu nggak segera pulang, kamarmu akan hilang!"
Ini adalah pesan yang diki
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda