Bab 887
Saat itu hampir menjelang istirahat siang, dan Alice memutuskan untuk membiarkan Damian menunggu sementara dia menyiapkan makan siang untuk kedua anaknya.
Pria brengsek itu berani menguncinya. Kalau tidak diberi pelajaran, dia benar-benar akan mengira dia begitu mudah ditindas.
"Ibu, rumah tradisional ini benar-benar milik kita, ya?" tanya Anna sambil mengikuti di belakang Alice dengan wajah penuh kekaguman.
Tadi Ibu keren banget.
Ternyata Ibu dulu kaya banget.
"Ya," jawab Alice.
Rumah tradisional ini adalah hadiah ulang tahun kedewasaan dari Damian beberapa tahun lalu. Alice sangat menyukainya dan selalu menganggap tempat ini sebagai rumah bagi mereka berdua.
"Wah, hebat banget! Jadi kita nggak perlu sewa rumah lagi," sorak Anna dengan gembira.
Tiba-tiba Anna teringat sesuatu dan dengan tangan di pinggang, dia berkata dengan marah, "Tapi, Ayah jahat banget! Dia nggak cuma melakukan kekerasan pada Ibu, tapi juga mau merebut rumah tradisional kita. Aku nggak mau dia jadi ayahku lagi!"
"
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda