Bab 858
"Rio, cuci tangan dan makan malam. Paman sudah menggoreng steik untuk kalian," ujar Neymar sambil ingin mengelus kepala Rio, tetapi Rio menghindar.
Neymar tidak peduli, lalu dia menghidangkan steik yang sudah dimasak satu per satu. Setelah Anna selesai cuci tangan, dia duduk di meja makan. Melihat steik yang enak dan harum, dia bertepuk tangan dan berkata, "Wah, harum sekali. Kalau Ibu mau mencari Ayah untuk kami, carilah yang perhatian seperti Paman Neymar!"
Neymar terhibur oleh kata-katanya, lalu bertanya mengikuti arus, "Kalau begitu, kalian biarkan Ibu menikah dengan Paman. Paman langsung menjadi Ayah kalian. Mau, nggak?"
Anna yang disogok makanan enak pun mengangguk dan menjawab, "Boleh!"
"Makanan masih nggak bisa menghentikan mulutmu," ucap Rio dengan dingin.
Meskipun Paman Neymar baik kepada mereka, ibu mereka sepertinya tidak terlalu menyukainya.
"Ehm, nggak bisa, nggak bisa! Nggak bisa, Paman Neymar. Kami sudah punya Ayah," kata Anna. Dia baru ingat bahwa mereka sudah punya ay
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda