Bab 851
Hari berikutnya.
Alice dan Anisa tiba di lantai satu Hotel Sangrilla sesuai waktu yang telah dijanjikan. Mereka duduk di meja empat orang di samping ruang tunggu.
Mereka berdua menunggu selama sepuluh menit, tetapi tidak melihat kedatangan Nona Silvi.
"Aneh sekali, kenapa Nona Silvi masih belum datang? Apa jalanan macet? Dia juga nggak balas pesan WhatsApp-ku," ucap Anisa sambil melihat jam tangannya.
Kedua orang itu menunggu lagi selama sepuluh menit. Ketika Alice hendak bangkit karena tidak melihat kedatangannya, kini Silvi baru datang dengan santai.
Silvi mengenakan setelan Chanel berwarna biru muda, memakai kacamata hitam dan mengenakan sepatu hak tinggi sepuluh sentimeter, dengan tasnya yang dipegang oleh Leni sebagai asisten pribadinya. Dia berjalan ke arah Alice dengan gaya yang elegan.
"Di jalan sedikit macet, jadi aku terlambat," kata Silvi dengan menggunakan bahasa Inggris. Namun, tidak ada sedikit pun rasa bersalah yang terdengar dari nada bicaranya.
Leni menarik kursi untuk
Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda